September 25, 2010

Ngedate Bareng.....

Yes! Malam minggu, hawanya adem-adem gimana gitu.. enaknya ya ngedate. Terserah untuk yang hal satu ini, lu semua mau tafsirin gimana.. hehehe

Banyak tafsiran soal ngedate, berikut adalah tafsiran ngedate yg gw peroleh. Cekibrot..!!

1. Ngedate Bareng HP

Orang macam gini, gak bisa lepas dari yang namanya HP. Diamana saja, kapan saja dan termasuk lagi boker juga bakal bawa HP. Alasanya mungkin adalah pacarnya jauh, semacam Hubungan Yang Kejauhan atau Long Distance Relationship. Puncaknya ya pas malam minggu, ngedate bareng HP..^_^

2. Ngedate Bareng Tipi

Malam minggu malah nungguin acara tipi. Apalagi sinetron yang sampai ber-session2 gitu. Blah! gak penting banget. Mending ceritanya bagus dan mendidik. Yang ada ceritanya adalah fitnah dan sifat licik yang ditampilin. Gw berpikir, kalau sinetron yang saat in bersession 6 dan ditonton anak umur 6 tahun. Apakah itu anak akan berdoa ketika dia berumur 17 tahun, sinetron itu akan bersession 17?

3. Ngedate Bareng Temen

Ngedate seperti ini juga asyik. Apalagi suasananya di Jogja, lesehan pinggir jalan, wedhang jahe, omngane ngalur ngidhul. Di sesi terakhir maen ke sarkem foto-foto dengan cahaya lampu kuning keemasan..^_^

4. Ngedate Bareng Pacar

Poin ini perlu gw ceritain gak? jangan donk..,penulis lagi gak punya pacar soalnya.Padahal pas puasa udah berdoa,habis lebaran dapet pacar.nyatanya belum dapet juga. Ngedate bareng pacar, berarti berdua-duaan bareng pacar. Entah itu pacar orang atau bukan, yang penting kalau kita lihat ada cewek dan cowok berduaan dan mesra bisa dipastikan mereka pacaran. Klo ditanya lebih detail, ternyata mereka pasangan selingkuh. hahaha

5. Ngedate Bareng Internet

Untuk sementara, ini gw banget dan beberapa orang seperti ReBorn dan Gaphe. Kencan mulu sama internet. Bisa diintip dari blog yang mereka tulis. Rajin banget di update..:p Karena gw belum punya cem-ceman binti gebetan binti calon pacar baru, saya ngedate bareng internet. Dan nemu info,kalau ada Pesta Blogger 2010 yang diselenggarakan di sepuluh kota. Unfortunately, Jakarta tidak termasuk di dalamnya.



Gw lagi demen miara kumis neh. Kumis gw biarin tumbuh lebat, entah akan selebat apa nantinya. Siapa tahu bisa berdiri bareng dengan orang-orang yang memiliki kumis lebat macam Adam Suseno, Andi Malarangeng, dan Fauzi Bowo.. hehehe


dan ini adalah gw, yg kumisnya terlihat macam lele



NB (30 Sept 2010) : ternyata Pesta Blogger 2010 puncaknya ada di Jakarta. Mari kita semua ngluruk ke TKP

September 23, 2010

Liburan selesai, kembali ke realita

Di suatu pagi hari yang cerah aku bersyukur. Pertama, masih diberikan kesempatan untuk bernafas sampai saat ini. Kedua, alhamdulillah saya bukan island maker while I sleeping (apaan coba..?hehe). Libur lebaran yang cuma 12 hari membuat jetlag tubuh saya. Biasanya bangun tidur jam 10-an setelah solat subuh, sekarang harus langsung mandi ketika selesai solat subuh. Jam 1 siang sudah molor kembali, sekarang harus mantengin komputer dengan kerjaan yang bejibun. Jetlag selama liburan juga berpengaruh pada perut. Yaps! sebentar-sebentar perut sudah keroncongan, padahal saya suruh nge-pop atau rock 'n roll. Ini adalah postingan setelah mengalami hiatus.

Hari pertama masuk kerja, dapat surprise bahwa saya tidak bisa membuka email kantor karena belum mengisi timesheet (macam absen gitu lah pokoknya). Surprise sesungguhnya dibalik email kantor itu. Jreng..Jreng..! email sudah bisa dibuka dan supriiiiiiiiiiiiiiisee...:) email kerjaan banyak juga. hahaha (garuk-garuk lantai kantor). Dimulai dengan membaca email satu per satu, kemudian di note dengan judul "Surprise 1,2,3,dst.." Hingga akhirnya, gw di buzz sama temen yang isinya HARI PERTAMA MASUK JANGAN PULANG MALAM2 DULU. Aha! (bukan promo produk loh! suer,bukan promo) benar juga. Close all application and then shut down the computer. Go Home.

Surprise dari kantor segitu dulu aja, selanjutnya adalah gw kelojotan ngerjain kerjaan yg masih numpuk. Kejutan berikutnya datang dari siapa lagi kalau bukan dari orang-orang terhormat najis,amit-amit..!! yang katanya wakil rakyat. Entah rakyat mana yang diwakilin sama orang-orang itu. Mereka hendak studi banding ke Afsel. Mereka akan membandingkan pramuka di Afsel dengan pramuka di Indonesia. Kemudian, berangkat ke Belanda mengunjungi Universitas Wageningen untuk study dalam membentuk RUU Hortikultura (duh! jauh2 amat ke Belanda. Di IPB juga bisa kali. Dosen-dosennya juga kompeten kok) Menurut kabar, anggaran studi banding ke luar negeri para anggota dewan tidak terhormat ini sudah disetujui. Kalau anggaran renovasi sekolah yang mau ambruk, belum tentu disetujui. Paling ngenes sebenarnya, waktu sidang. Banyak anggota dewan yang tidak hadir, tapi kalau studi banding ke luar negeri getol banget.


Kira-kira ada gak ya "Gerakan Blogger untuk Anggota Dewan yang Lebih Baik". Kayaknya perlu neh para blogger untuk peduli dengan wakil rakyat yang mulai doyan membolos dan lebih rajin ketika studi banding ke luar negeri (anjrit! gemeteran gw ngetiknya.hahaha)

Tinggalkan anggota dewan, gw blogwalking ke Nuri dan terinspirasi dengan postingan yang berjudul "Karna Esok Hari Mungkin Gak Akan Pernah Ada". Gw ngakak baca postingan dia yang dikedipin mata sama pegawai salon berbadan seksi,bohai dan montog! :) lalu menemukan cowok yang dia taksir sewaktu sekolah di facebook dalam bentuk profil picture sebagai "tenyom" (bacanya dibalik yah..:p). Karena esok belum tentu akan kau jumpai, maka katakanlah apa yang ada di otak lu sekarang. Apalagi dalam hal menyatakan cinta (curcol, karena gw sendiri masih ragu buat yang satu ini,hehehe).

Ya Allah, tolong Adi ya Allah. Beri Adi kekuatan ketika akan menyatakan cinta ke orang yang Adi suka ya Allah.Amin. (gaya berdoa Baim Anak Soleh)

September 10, 2010

Lebaran kedatangan anggota baru,semua cewek

HAPPY IEDUL FITRI 1431 H.

MINAL AIDIN WALFAIDZIN, MOHON MAAF KALAU SELAMA BLOG INI MUNCUL ADA YANG MERASA TERSINGGUNG, TERSINDIR, ATAU BAHKAN BENCI KARENA POSTING-POSTING YANG TERTULIS.

SEKALI LAGI TIDAK ADA MAKSUD UNTUK MENJURUS HAL-HAL SEPERTI YANG TERTULIS DI ATAS..:)

KALAUPUN ADA,ITU MEMANG HAL YANG DISENGAJA (LOH!? hehe,becanda..:p )

Karena susahnyanya nyari warung tegal di daerah sekitar rumah untuk berinternet (woooy..! itu warnet,bukan warteg) Gw posting lewat kenpon (gadget baru neh..menurut anak kecil klo mau bilang handphone) dan ternyata bikin pegel juga (pegel di pulsa,nyedotnya banyak bener!)


Lebaran tahun ini,di rumah gw gak terlalu ramai.Berbeda dengan lebaran tahun lalu yang rame bener. Maklumlah, orang tua gw merupakan yang tertua kedua di keluarga besar. Nah,tahun ini tepatnya 2 hari sebelum lebaran.Keluarga besar kedatangan anggota baru. Sepupu gw dari nyokap dikaruniai bayi perempuan. Gw dan orang tua belum sempat nengok sang anggota keluarga baru yang sekarang ada di Semarang.

Karena di rumah sepi,yo wez! gw dan sekeluarga pergi ke Klaten. Ke rumah kakak pertama dari bokap. Nyampe di sono gw kaget. Bukan karena silsilah orang jawa yang rumit kalau dirunutkan,melainkan sepupu dan ponakan gw semua cewek.

Sepupu dari silsilah keluarga bokap banyakan cewek.Punya sepupu cowok,udah nikah punya anak 3 cewek semua. Sepupu dari silsilah keluarga nyokap, juga sama. Sepupu dan ponakan didominasi oleh gender wanita.

Terus masalahnya apa? Ya masalah donk,gw gak ada temen buat godain cewek.hehe. Ilmu dan jurus-jurus gw dalam menggoda wanita tak dapat diturunkan. Punya sepupu cowok,malah pemalu dan pendiam. Malah sepupu cewek yang aktif ngobrol sama gw. Terkesima kali ya dengan ketampanan gw.. (jiakakak..)

September 6, 2010

Pertimbangan Sebelum Resign

Di kala sengang saat di kantor, kerjaan udah kelar. Gw iseng-iseng ngaskus. Nemu artikel yang bikin senyum-senyum kecil terus ngakak..!

Ini artikel, buat orang-orang yang mau resign tapi masih dalam pertimbangan atau kurang mantabh (gw tambahin "h" yang berarti lebih). Semoga bisa membantu untuk resign (loh?!)

Alkisah ada seorang engineer kenthir (dalam bahasa jawa berarti yang berarti rada slenge'an) bernama Prayitno, ST yang bekerja di pabrik manufaktur elektronik Jepang, ini orang baru aja lolos tes perusahaan
BUMN yang mengelola gas alam (jelas gede duitnya) dan mau resign, berikut
ini perdebatannya dengan manajernya kita singkat saja ya, Manajer = M, dan
Prayitno = P, sebagai berikut:

M : Edan kowe yo Prayitno, lagi S-2 sudah mau resign, dimana morality
kamu?

P : Morality saya ikut berlari bersama morality perusahaan, yang
nyuruh karyawannya lembur2 melebihi aturan pemerintah sampe sakit tapi
tunjangan kesehatan nggak full

M : Sebenernya mau kamu apa? Dimana2 kerja itu sama. Saya sudah
menjalani 2 company sebelum ini

P : Karena kerja dimana2 itu sama, makanya saya nggak ragu resign
Pak, wong sama saja kok, cuma reward-nya yang beda tho.... ya saya pilih
yang reward-nya lebih


M : Kenapa kamu nggak mencoba profesional disini saja, kalau alasannya
reward, kan nanti karir serta salary kamu juga bakal naik kalau kamu
bertahan

P : Kenapa saya harus nunggu, Kalau ada company yang nawarin itu
sekarang?

M : Tapi sayang sekali, saya pandang kamu yg paling berpotensi
diantara yang lain

P : Bapak sudah ngomong gitu ke semua engineer yang resign sebelum
saya

M : Tidak, ini serius, kamu memiliki potensi besar, disini kamu bisa
sukses! Daripada kamu memulai lagi dari bawah di company lain yang belum
ketahuan ntar disana kamu bakal sukses ato nggak

P : Disini juga sama saja saya belum tahu bakal sukses apa nggak,
wong namanya masa depan kok. Sama2 nggak ketahuan, tapi yang satu awalannya
lebih baik, ya pilih yang lebih baik donk......

M : Maksud kamu lebih baik itu apa? Money? Uang itu bukan segala2nya

P : Kalau memang begitu ngapain company costdown gaji saya, apa
artinya uang segitu untuk mempertahankan eksistensi engineer

M : Kita kan tidak hanya mengejar uang. Kalau orientasi kamu hanya
uang, kamu hanya mengejar "live". No difference with kambing. Bekerja hanya
untuk bertahan hidup. Kamu itu engineer!!!! Harus berorientasi pada yang
lebih mulia, bekerja untuk berkarya, untuk mengembangkan diri

P : Saya pengennya seperti itu, makanya saya resign. Gimana saya mau
lepas dari orientasi "live" kalau tiap bulan saya harus pusing mikir bayaran
kost, pulsa, makan, ngirim ortu, nabung buat merit. Naaaa sekarang ada
company yang nawarin itu, salary yang membuat saya tenang, tak berpikir lagi
tentang "live existency". So, boleh donk saya ambil untuk menaikkan derajat
pekerjaan saya

M : Prayitno.... kalau kamu ngejar yang lebih baik, nggak akan
habis2.... selalu ada yang lebih baik. Saya sudah mengalaminya di 2 company
terdahulu

P : Memang nggak bakal habis pak.... karena itu, ngapain saya habisin
disini? Mending saya terus2an dapat yang lebih baik sampe berhenti karena
capek. Lagian Bapak juga nyatanya bisa berhenti kan?

M : Nyatanya itu si pak Bambang bisa sukses disini sampe level
Director, itu karena dia sabar disini

P : Pantesan pak Bambang tampangnya kaya gitu. Dah nyingkirin berapa
orang dia pak buat ke posisi itu? Iya jabatan-nya sech Director, tapi
mobilnya sama dengan manajer di company baru saya. Mendingan saya jadi GM
disana donk daripada jadi director disini

M : Inilah yang membuat bangsa kita nggak maju2. Oportunis. Orang
Jepang maju karena loyal

P : Loyalitas itu kata2 pembenaran buat ngegaji orang dibawah level
pendidikannya pak. Betul jepang itu maju. Tapi lihatlah, terjadi ketimpangan
karir antara lelaki dan wanita. karena lelakinya gila kerja semua. Mereka
jarang menemui anaknya. Akibatnya istri2 mereka harus mengimbanginya, Ngalah
keluar dari kerja buat nambal waktu bapak yang hilang untuk anak2nya karena
bokapnya lebih cinta kerja daripada mereka. Tanya dech sama cewek jepang,
lelaki jepang itu paling nggak romantis. Cewek bawa tas berat saja dicuekin

M : Tapi dimana responsibility kamu?

P : Responsibility itu apa pak? Perasaan dulu saya pernah punya. Pas
awal2 masuk disini, tapi kata2 itulah yang dijadikan pembenaran untuk
menindas saya. Atas nama responsibility, saya mengorbankan kesehatan untuk
ketepatan schedule launching produk yang jelas2 merupakan percepatan uang
masuk ke kantong pemilik saham. Betul, manusia harus punya responsibility.
Apa responsibility paling utama? Keluarga !!. Anak dan istri adalah amanah
dari Yang Diatas.

M : Kamu kurang bersyukur, masih banyak orang yang susah dapet kerjaan

P : Saya sudah diterima Pak. Itu rejeki dari Yang Diatas, Kalau nggak
saya ambil, itu yang namanya nggak bersyukur. Yang Diatas itu tahu betul
kebutuhan kita. Makanya Dia memberi saya kerjaan baru. Mungkin karena
kebutuhan saya meningkat. Selain itu, Yang Diatas juga memberi pekerjaan
pada satu orang pengangguran yang akan menggantikan posisi saya disini
setelah resign

M : EDAN KOWE PRAYITNOOOOO! !!!! Nek ngono aku yo melu resign...... (gila kamu Prayitno, kalau gitu, saya juga ikut resign)

 P : Raiso pak.... kowe wis tuwo (ga bisa Pak, anda sudah tua). Cuma bisa ngelamar ke yang sesuai
background. Cuma terbatas di sesama manufaktur elekronik hehehee.. Ngelu,
ngelu sampeyan pak........(sakit, sakit deh kamu Pak)

M : Jiaancuuukk tenaan kowe nooooo....(gak perlu gw translate kan kalo yang ini?? hehehe)

September 5, 2010

Katanya bertetangga, tapi tak pernah akur

Nonton berita ketegangan Indonesia - Malaysia bikin emosi. Mungkin hal ini gak akan terjadi kalau masih menerapkan tepo seliro nyatanya tepo seliro cuma dikenal di Indonesia. Malaysia seharusnya tahu mana yang jadi bagian miliknya, mana yang bukan miliknya. Mulai dari lagu Rasa Sayange, Tari Bali, sampai daerah yang jelas masuk negara Indonesia di klaim milik mereka. Inikah hidup bertetangga yang faktanya adalah serumpun??

Indonesia juga begitu? Negeri dengan kaya sekali beraneka ragam budaya, suku, bahasa, hingga makanan tak mampu menjaganya dengan baik. Ketika ada yang mengklaim, barulah repot seperti kebakaran jenggot. Bahkan sempat rendang dan tempe akan dipatenkan oleh suatu negara (gw lupa antara Malaysia atau Jepang), Indonesia baru bergerak. Sama halnya dengan batik. Setidaknya batik masih lebih beruntung berhasil dipatenkan menjadi kekayaan buadaya Indonesia. Sekarang mau menunggu kain Ulos dikalim dulu baru dipatenkan?

Indonesia memang daerah kaya raya, tapi sayang kita semua tidak mampu memanfaatkannya. Tengoklah Papua. Pulau dengan bukit emasnya. Lalu kepulauan Natuna dan Ambalat dengan cadangan gas bumi yang masih terpendam, membuat Malaysia gelap mata dan melakukan tekanan dengan mengklaim menjadi milik mereka. Hanya ada satu orang yang berani melantangkan kata "Ganyang Malaysia" di Negeri ini. Dia adalah Presiden Soekarno.

Ini dadaku, mana dadamu? Kalau Malaysia mau konfrontasi ekonomi, kita hadapi dengan konfrontasi ekonomi. Kalau Malaysia mau konfrontasi politik, kita hadapi dengan konfrontasi politik. Kalau Malaysia mau konfrontasi militer, kita hadapi dengan konfrontasi militer. -Soekarno, Presiden I Republik Indonesia-

 Kita semua selalu mendengungkan dan mendengar NKRI harga mati. Tapi ketika, daerah kita dimasuki tanpa ijin, pemerintah sepertinya sangat berhati-hati dalam hal mengambil sikap. Yang lebih lucu lagi, disaat seperti ini, anggota dewan yang duduk di Senayan sono sibuk ngurusin perencanaan gedung baru dengan fasilitas kolam renang dan spa. Seandainya ini terjadi, rakyat juga berhak donk menikmati kolam renang dan spa tersebut, kan bangunnya pake duit rakyat. Rakyat juga naruh saham di gedung baru itu.

Tulisan ini dibuat tidak bermaksud menjatuhkan siapa pun (walaupun gw tahu, gw gemeter nulis ini..) Ini hanyalah, program dari Nasionalisme Blogger Cinta Indonesia. Tapi setelah dibaca, kok campur aduk macam gado-gado (dua jam lagi buka puasa..hehe). Kalau memang termasuk dalam program Nasionalisme Blogger Cinta Indonesia, banner akan segera terpajang..^_^

(enam, september dua ribu sepuluh): setelah direview oleh Manajemen Emosi, banner pun terpasang.

September 2, 2010

Rejeki Sudah Ada Yang Ngatur

Before posting, i just wanna say "WELCOME SEPTEMBER" This posting is first time in this month..(bener kagak ye structure-nya..hehe)

Gw sedikit mau bercerita tentang kejadian yang bikin gw gondog, mangkel, bete, dan esmosi tingkat tinggi. Sebenarnya kejadian ini udah lama terjadi dan fenomenanya sampai sekarang masih terjadi. Ini tentang idealis, relaistis dan logisnya dalam kehidupan.

Jujur aja, gw sebagai lulusan pertanian khususnya Teknik Pertanian sering diremehkan setelah lulus. Apalagi gw lulusan IPB yang kepanjangan dalam bentuk plesetan banyak banget. Dari Institut Pesantren Bogor, Institut Pembesaran Betis (karena luasnya yg Masya Allah), sampai Institut Perbankan Bogor (karena lulusanya banyak yg kerja di Bank).

Gak bisa dipungkiri, lulusan IPB emang banyak bener yang kerja di Bank. Dari bank pemerintah sampai bank swasta. Dari bank ecek-ecek sampai bank yang bonafid. Gw juga gak munafik, gw pernah melamar di salah satu bank. Hasilnya? Gak mengecewakan. Dua bank syariah bertaraf bonafid menerima saya, tapi sayang tidak mencapai kesepakatan dalam soal salary gaji yang ditawarkan ngehe. Lalu selang berapa lama, satu bank swasta bertaraf nyaris bonafid lah kembali menerima saya. Dan ini rasanya gw puas banget. Pertama, gw menyingkirkan sekian ribu pelamar. Kedua, waktu diinterview gw bikin salah satu pejabat tingginya terdiam dengan jawaban gw songong mode on. Endingnya, gw yang menolak dengan sangat menyesal karena gw udah ketrima di salah satu media agency.

Sampai suatu hari,kejadian ngehe terjadi. Waktu sedang menemani teman yang ambil sampel penelitian di daerah Sukabumi, gw ketemu sama orang si bapak ngehe yang ngakunya lulusan ekonomi. Dan perbincangan pun dimulai langsung ke topiknya aja ya booo...

Bapak Ngehe(BN): Mas kan kuliah di IPB ya, kenapa seh lulusan IPB banyak yg kerjanya di Bank?          
                              
gw: (dengan rada sinis) emang kenapa gitu Pak?

BN: kenapa gak kerja di bidangnya, di pertanian. Kan kalo di bank gak nyambung sama yg dipelajari di pertanian.

gw: (dalam hati, songong neh orang. pertanian yg dia tahu cuma sawah doank pasti) terus Pak,klo gak nyambung gak boleh kerja di bank ya?

BN: seharusnya kan bekerja di bidang pertanian.Membangun pertanian Indonesia. Saya saja keluar dari       kerjaan saya dan sekarang wirausaha di bidang pertanian. Klo gak alumni pertanian, siapa lagi yang mau       memajukan pertanian Indonesia. Masak harus nunggu orang seperti saya yang gak ngerti tentang pertanian. Sekarang mas kerja dimana?

gw: di bank Pak. Tapi bagian foundation.

BN: tuh kan! Mas sendiri aja kerja di bank (dengan tampang tengil)

gw: (dengan semangat 45 dan siap sedia bambu runcing,gw toyor tuh si bapak) Begini ya Pak. Bapak gak      bisa seenaknya nyalahin lulusan pertanian yang kerja di bank. Apalagi IPB yg emang terkenal banget dengan luusanya kerja di bank.Ini juga jadi PR buat IPB. Sebelum bapak menyalahkan sarjana pertanian,ada baiknya bapak tengok lowongan perbankan yang terpajang di koran. Di situ disebutkan "menerima segala jurusan". klo gitu gak salah donk sarjana pertanian ikut melamar. Toh jurusan pertanian juga terakreditasi. Kemudian, bapak tanyakan juga ke pihak bank-nya. kenapa menerima sarjana pertanian yang jelas-jelas gak nyambung tentang perbankan (menurut lu bapak ngehe). Udah tahu pertanian, masih diterima juga sama pihak bank-nya.

BN: (mukanya seperti nahan berak yang sudah menahun)

gw: Jaman sekarang ya Pak, nyari kerja udah susah, hidup juga susah. Ada rejeki jangan ditolak.

BN: (dengan muka seperti siap disembelih si bapak manggut-manggut)

Gw disini gak berusaha memprovokasi jurusan non-pertanian. Gw cuma mau berbagi, kalo gak selamanya pertanian itu berhubungan dengan sawah, tanah, lumpur, becek, cangkul, dan kotor. Pertanian itu luas dan semua jurusan itu pasti terbaik. Gak ada jurusan yang gak bagus.

Bukankah rejeki setiap manusia di bawah kolong langit ini sudah ada yang ngatur dan sudah ada porsinya masing-,masing? Burung yang gak sekolah aja bisa hidup dan cari makan.

Cheers..^_^