April 9, 2010

Perjalanan ke Belanda yang singkat


Jam 6 pagi, saat sinar mentari masuk dan mengusir kegelapan kamar gw. Seketika itu juga gw kaget. Loh?! gw dimana neh? ini bukan kamar tidur gw. Di tembok banyak tulisan yang gak gw ngerti artinya. Sejenak gw terdiam memandang keluar jendela, menerka-nerka diaman gw berada sekarang. Kemudian, terlihat anak kecil membawa bendera berwarna merah-putih-biru. Seketika itu juga gw terdiam tak mampu berkata. Dengan terbata-bata, gw mengucap "BE-LAN-DA".

Di meja tergeletak sebuah laptop yang terkonesi ke internet. Gw buka situs dimana umat di bumi ini mencari tahu segala sesuatunya, google. Gw cari tahu segala sesuatu tentang Belanda, mulai dari tempat terindah, tempat peradaban Belanda, hingga tempat-tempat yang dianggap tabu oleh Negara gw Indonesia tetapi legal di Belanda. Hee..hehe,namanya juga anak muda. Sekedar tahu boleh donk..:)


Tak lama kemudian, pintu kamar gw diketuk seseorang. Saat gw buka, ternyata seorang bule.

Bule: Goedemorgen, Adi. Hoe je slaapt vannacht?

Gw: hmmm... wait minute. (sambil ngibrit ke laptop, gw buka google translate dan mencari tahu
apa yang dia maksud)

Bule: Sudahlah, tidak perlu panik. Sekarang e kamu mandi dan kita jalan-jalan keliling Belanda.
Saya tunggu kamu di lobby.

Gw pun bengong. Ternyata si bule bisa berbahasa Indonesia dengan benar, tentunya dengan logat belanda.


Sebelumnya dari hasil penelusuran di internet gw cuma mendapat sedikit sekali tentang Belanda. Siapa yang gak kenal dengan negeri satu ini. Negeri yang punya hubungan emosional yang erat dengan Indonesia ini, ternyata menyimpan banyak misteri yang mengagumkan. Selain itu, tim sepak bola nasional Belanda yang identik dengan warna orange sehingga sering disebut "Tim Orange". Tak sedikit pemain Timnas Belanda jika detelusuri, memiliki silsilah dari Indonesia. Sebut saja Van Bronchorst, atau yang lagi on fire Robie van Persie.

Luas wilayah Belanda cuma 41.526 km persegi atau seperempat dari Pulau Jawa. Dan yang lebih parahnya lagi, ada beberapa negara bagian letak daratannya di bawah permukaan laut. Kenapa gw bilang parah? Karena, secara logika daratan yang terletak di bawah permukaan laut pasti tenggelam. Tapi nyatanya, berdiri megah dan kokoh. Negara bagian itu adalah Zuidplaspolder,yang terletak 7 meter di bawah permukaan laut. Selidik punya selidik, itu semua disebabkan oleh adanya kanal-kanal dan kincir angin yang menahan dan memompa air laut sehingga tidak masuk dan membanjiri kota.


Dalam perjalanan, si bule mengucapkan selamat datang di Negeri Belanda dengan senyumnya yang ramah. Gw berasa di rumah sendiri jadinya ketemu sama orang-orang yang ramah. tujuan kita adalah Utrecht. Kota ke empat terbesar di Belanda. Kota yang hanya memiliki luas wilayah 95.67 kilometer persegi dengan jumlah penduduk sekitar 281.569 jiwa. Kota yang usianya hampir 2.000 tahun ini, tak salah kalu disebut sebagai salah satu kota tua di Belanda.

Penampakan Kota Utrecht yang megah (sumber: disini)













Beranjak ke Groningen, kota terbesar ke tiga. Groningen punya satu tempat berkumpul yang biasa disebut "Grote Markt" atau dalam bahasa Indonesia Pasar Besar. Kalau di masyarakat kita mungkin lebih dikenal dengan pasar musiman, seperti pasar malam. Pada musim panas, orang-orang banyak berkumpul di Grote Markt yang notabene hanya pelataran kosong. Pelataran disulap dengan berdiri beberapa kios-kios dari souvenir, assesoris, bunga, dan tentunya kios makanan. Banyak yang bilang Groningen adalah sejatinya Belanda. Kenapa? karena, di kota inilah si kaya dan si miskin sama-sama tinggal dalam rumah yang kecil dengan fasilitas lengkap. Di Groningen, pamer harta bisa dikatakan memiliki selera rendah. Mereka lebih senang menggunakan transportasi publik bahkan mengayuh sepeda. Tapi, jangan sekali-sekali meninggalkan sepeda di pinggir jalan walaupun dalam keadaan terkunci, jika sepeda tersebut cukup mahal. Tingkat pencurian sepeda di Belanda umumnya cukup tinggi.

Groningen University, yang parkir sepeda semua. Sejuk banget udaranya. (sumber: disini)









Selama perjalanan, gw kagum banget sama Negeri ini. Dahsyat banget daahh..klo kata orang betawi. Kalau gak dahsyat, mana mungkin orang-orang mau bersusah payah berkunjung ke tempat-tempat yang indah seperti ini. Dengan menggunakan sarana transportasi sekali jalan, semua ditempuh dengan nyaman. Gw ngebandingin sama di Jakarta. Belum apa-apa yang kebayang duluan macetnya jalanan.

Amsterdam. Kota dengan bandara yang jadwal penerbangannya cukup padat. Selain bandara yang cukup padat, ada satu tempat yang cukup terkenal. Si bule ngomong ke gw, kalau di sini ada satu tempat dimana sesama cowok atau sesam cewek itu dilegalkan. Nama tempatnya "Red Light District". Gw sontak kaget dan melongo di depan si bule. Gak mungkin juga gw merengek-rengek minta dianterin kesana. Padahal dalam hati gw, gw pengen liat. Seperti apa tempatnya,hehehe...

Dari Amsterdam, langsung menuju ke taman bunga Keukenhof. Untuk sekian kalinya, mata gw terbelalak melihat keindahan dari warna warni buga tulip khas Belanda. Gak salah memang kalau dulu seseorang pernah mengatakan kepada saya "katakanlah dengan bunga".


Taman Bunga Keukenhof (sumber:disini)













Gak salah memang kalau taman bunga Keukenhof dinobatkan menjadi taman bunga terindah di dunia. Sejuk dan segar sekali berada di taman bunga Keukenhof. Gw pun sibuk jeprat jepret sana sini mengambil obyek yang indah di Taman Bunga ini. Saking sibuknya, gw gak memperhatikan jalan. gw terpeleset dan tercebur di kolam kecil.

Saat gw bangun, ternyata gw ke Belanda itu cuma mimpi. Tapi, dari mimpi itu gw berharap bisa menjadi kenyataan..:)