November 28, 2011

nge-gembel ke negara tetangga

Selalu bingung saat menulis di blog, harus memulai dengan kata dan kalimat seperti apa. Tanpa disadari, sudah diawali dengan kalimat yang segini panjangnya, hahaha.

Akhirnya, cita-cita nge-gembel gw kesampaian juga (cita-cita kok jadi gembel). Eits! tunggu dulu, ini nge-gembel bukan sembarang nge-gembel. Tapi nge-gembel ke luar negeri. Okelah, nama kerennya backpaker. Backpaker selama 4 hari ini, lumayan bisa buat refreshing sebelum masuk kerja di tempat yang baru..hehehe. Kemana gw perginya? Gak jauh jauh kok, cuma ke negara tetangga. Clue-nya adalah, negara yang selama ini selalu jadi musuh bebuyutan dan rival abadi Indonesia. Yaps! Malaysia..

Terbang dengan menggunakan airlines yang memiliki kode penerbangan JT, alhamdulillah semuanya berjalan lancar. Walaupun hal biasa sering terjadi di airlines ini, apa itu? DELAAAAAYYY...!! SETENGAH JEM..!! Sepertinya, kode penerbangan sangat mempengaruhi. JT alias Jagonya Telat. Harusnya diganti dengan NT, Nyaris Telat.  Klo kata Akbar, stand up comedian asal Surabaya, "dateng tepat, pesawat telat. Dateng telat, pesawat minggat"

Dapet tiket promo dengan harga 600 rebuan PP (JKT-KL-JKT). Pasti pada ngira, gw book-nya 2 bulan sebelumnya atau beberapa bulan sebelumnya. Gw kasih tahu, gw book sebulan sebelumnya. Awalnya mau pake airlines yang selalu ngasih promo murah bahkan nol rupiah, tapi harus terbang di tahun depan. Wah, gw nya mau terbang di tahun ini. Jatuhlah pilihan ke Singa Udara. Tadinya mau liburan domestik aja ke Lombok, sekalian silaturahim ke rumah tante. Harga tiket kesononya, cuma bisa buat nelen ludah dan menganga di depan komputer. 1,5 - 1,7 juta PP (Jkt-Mtr-Jkt). Belum nyampe sono, udah bangkrut duluan. hahaha

Dapet penginepan yg lumayan murah di daerah Bukit Bintang. Hhmmm..Bukit Bintang kan daerah elit, dapet penginapan murah denan fasilitas wifi yang super duper kenceng, sesuatu banget! (ter-syahrini *tanpa jambul khatulistiwa* ). Hostelnya deket banget sama monorail station Imbi. Saking deketnya, ngesot 15 menit juga nyampe..:p Nama hostelnya Orkid Inn Pudu, waktu itu sih gw dapet 130ribu semalem dengan twin bed.

 
mendarat di KLIA

petunjuk biar gak nyasar

Di KLIA ini gw sempet nyasar nyariin bagian imigrasi. Muter muter hampir setengah jam nyariin bagian imigrasi biar bisa keluar dari KLIA tetep gak nemu. Ternyata, gw harus naik aerotrain untuk menuju bagian imigrasi dan bagian tuntutan bagasi (di Malaysia, bagasi yg gak bersalah aja dituntut apalagi orang yg salah :p ) Bagi yang biasa menggunakan Air Asia, tidak mendarat di KLIA. Mendaratnya di LCCT (low cost carier terminal). Dari KLIA gw naik bus semacam damri klo di Indonesia dengan harga 10 RM. Bisa juga naik kereta ekspress, tapi lumayan mahal harga tiketnya.

lagi serius

monorailnya datang

Pergi ke Batu Caves sekarang bisa menggunakan kereta. Cukup naik monorail menuju KL Sentral. Dari KL Sentral, beli tiket kereta ke arah Batu Caves. Jalur ini sepertinya baru, karena sebelumnya untuk menuju Batu Caves hanya menggunakan Bus.

ready to Batu Caves

Simbol Batu Caves, patung Dewi Quam Inn

tempat sembahyang orang India
Di Malaysia sama seperti Singapura, banyak orang India. Gw kesana bertepatan dengan hari besar mereka, Deepavali (red: Diwali) jadi Batu caves sangat ramai selain sama wisatwan juga sama orang India yang melakukan peribadatan. Masuk ke Batu Caves adalah free.

so sweet ^_^

Ke Malaysia gak afdhol klo gak foto bareng maskotnya. Gedung Petronas. Gedung tertinggi di Malaysia dan sempat menjadi gedung tertinggi di dunia sebelum dipatahkan oleh gedung yang dibangun di Dubai.

back to Jakarta

Setiap gw jalan ke luar negeri, gw mengambil satu pelajaran. Orang luar itu lebih cuek klo bukan urusannya. Tetapi, ketika lu minta tolong maka dia akan sangat membantu. Walopun tak jarang ada juga yang usil. Intinya, urusan lu ya urusan lu. Lu minta tolong, maka akan dibantu. Setelah itu, urusan selesai. 


Budget yg gw habiskan selama 4 hari di KL adalah, 1,7juta (makan, penginapan, transportasi, dan beberapa cindera mata)

November 17, 2011

Hard Work

Cangkir kopi sisa semalam masih tergeletak di atas meja. Ampas kopi juga terlihat mengitari bibir cangkir. Beberapa puntung rokok juga terlihat memenuhi asbak yang berbentuk telapak tangan orang dewasa.

Jancuk!! gaweanku dhurung mari mari. Ne' koyo ngene kapan iso leren awak ku (dengan logat Surabaya yang kental sekali).

Entah sudah berapa banyak kertas yang dihabiskan untuk menggambar konstruksi rumah dengan tiga lantai. Maklum, pemesan gambar adalah seorang terpandang dan memegang jabatan penting disalah satu daerah kawasan Surabaya. Jadi  bisa dipastikan pundi pundi kekayaan sang juragan sangat banyak. Tresno sudah bolak balik menyerahkan beberapa gambar rancangan rumah yang dibuatnya. Dan untuk kesekian kali itu pula selalu ada revisi dari si juragan.

Sudah tak terhitung, berapa banyak lembar kertas kalkir yang digunakan untuk membuat rancangan gambar rumah yang dipesan yang pada akhirnya ditolak.

Bapak iku karepe piye seh? Rugi akeh aku. Kertas gambar wes akeh sing diguwa', gambar ndak ono sing disetujui. Njaluk iku lah, jendelone mesti ngono lah, ngene lah.. Ah, asu..!! jancuk..!! Tresno mulai misuh misuh tidak jelas.

Poko'e, iki gambar terakhir sing direvisi. Nek iseh neko neko, moh aku nggarap meneh. karepmu lah pak. Palingan omah mu ndak dadi.

Tepat jam 9 pagi dengan menggunakan angkot, Tresno meluncur ke rumah si Bapak. Sesuai rencana, Tresno telah membuat janji dengan sekretarisnya kalau dia akan bertemu dengan si Bapak jam 10. Satu setengah jam menunggu, tanpa sarapan hanya rokok sisa semalam yang dihisap Tresno. Membuat perut Tresno bunyi tidak karuan. 

Dhurung sarapan, saiki ngenteni suwi. Nganti ndak di acc, aku mutung. Untuk kesekian kalinya, Tresno membatin hal terburuk yang bisa saja terjadi terhadap kerjaanya.

Setelah sekian lama menunggu si Bapak muncul dari balik pintu dengan raut wajah yang tidak seperti biasanya. Sebelumnya ketika bertemu dengan Tresno, si Bapak selalu dengan raut wajah yang penuh amarah dan siap mencerca hasil kerjaan Tresno.

"Ayo le, mlebu mrene le..! Arepe ngombe opo? kopi opo teh?" Ajak si Bapak yang kental dengan logat Surabaya bercampur Madura.

"Gimana, gambar rumah saya sudah jadi tho?"

"Sudah Pak, semuanya sudah saya perbaiki sesuai permintaan Bapak tempo hari" Tresno menjawab sambil membuka gulungan kertas gambar dan menunjukkannya ke Bapak.

Si Bapak manggut-manggut selang beberapa menit terlontar pertanyaan, "Ini berarti gambar rumah yang ke 20 ya No, yang kamu tunjukkan ke saya?"

"Injih Pak, leres. Ini gambar yang ke 20. Kalau diurut, berarti ada 20 kali revisi"

"Gambar yang lama masih kamu simpen tho?"

"Masih Pak, semua gambarnya masih saya simpan. Emange kenapa tho Pak?" Tresno penasaran.

"Kumpulkan semua gambar-gambar itu, terus wujudkan dalam bentuk rumah yang sesungguhnya. Sebenare, saya iku lagi nggawe bisnis property. Mangkane, saya nyuruh koen nggawe gambare sampe bolak balik. Iku bukan revisi. Aku ngerti iku gambare wes bener. Mung aku pengen setiap omah iku bedho, special. Ngko, koen dadi manajer pembangunane. Iki gajimu plus uang tambahan atas kerja kerasmu" sambil menaruh amplop coklat yg begitu tebal ke tangan Tresno.

------

Entah apa yang ada di pikiran si Tresno. Selama perjalanan dia hanya memeluk tabung yang biasanya digunakan untuk memasukkan kertas gambar. Kini di dalam tabung itu berisi amplop coklat tebal berisi uang. Jumlahnya? Tresno belum berani menghitungnya.


Sesampai di rumah, dibuka perlahan amplop coklat itu. Dari dalam telah mengintip kertas berwarna kemerahan dan berwarna biru. Uangpun dikeluarkan dari dalam amplop, dan wow! Banyak sekali. Tresno hanya termangu menganga sejadi-jadinya.

"Mboooookkkeeeeee...!!! anakmu entuk rejeki akeh..!" Teriak Tresno dari dalam kamarnya. Ibunya yang dari dapur lari terbirit-birit menghampiri kamar anak semata wayangnya.


"Duh Gusti, koen maling neng ndhi tho le...?? Simbok ngerti, koen dhurung ono gawean sing tetep. Nanging ojo nyolong tho le.." teriak Ibu Tresno sambil mengelus dadanya dengan mata yang bercucuran air mata.

"Mbok, Tresno ndak nyolong utowo maling. Tresno entuk duit iki soko Bapak sing njaluk tulung digambarke omah" mencoba menenangkan si Ibu yang sesenggukan.

"Saiki, anakmu dadi manajer pembangunan Mbok" cerita Tresno ke Ibu yang ia sayangi.


November 14, 2011

Time to show Indonesia..!

Sea Games XXVI tahun ini diselenggarakan di Indonesia. Sempat ada simpang siur kalau Sea Games akan diundur palaksanaanya terkait banyak venue olahraga yang akan digunakan belum rampung pengerjaannya. Ditambah lagi dengan isu kasus korupsi dalam pembangunan wisma atlet di Palembang. Anyway, apapun isu yang berkembang faktanya, opening ceremony Sea Games XXVI di Palembang sesuai rencana di tanggal nan cantik 11-11-11 (tanggal 11, bulan 11, tahun 2011) dengan pesta kembang api dan animasi yang begitu memukau. Slogan "Ayo Indonesia Bisa"  tidak hanya menjadi slogan semata, tapi menjadi bukti nyata. Atlit Indonesia, kalian sudah cukup banyak latihan. Jadi jangan takut untuk bertanding.


Sea Games XXVI

Maskot Sea Games tahun ini diambil dari hewan purba yang masih bertahan samapai saat ini dan sekarang sedang bertarung menjadi salah satu "New 7 Wonders". Komodo. Menjadi maskot Sea Games XXVI Jakarta-Palembang. Saat ini, Indonesia memimpin dalam perolehan medali. Info terbaru yang gw dapat, Indonesia sudah mendapatkan hampir 40 lebih medali emas. Jauh meninggalkan negara Thailand yang berada di peringkat kedua dengan mengumpulkan kurang lebih 20 medali emas. Tahun ini, "Ayo Indonesia Bisa" menjadi juara umum Sea Games.

Maskot Sea Games

Sekali lagi, slogan "Ayo Indonesia Bisa" tidak hanya sekedar slogan. Tepat di hari pembukaan Sea Games, pengumuman "New 7 Wonders" diumumkan. Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT) lolos menjadi salah satu dari 7 keajaiban dunia. Verifikasi voting dan validasi data masih dilakukan dan akan dilakukan pengumuman secara resmi di wal tahun 2012. Di tengah kontroversialnya voting "komodo", gak salah klo slogan Sea Games "Ayo Indonesia Bisa" gw tempatkan untuk Komodo yang telah berhasil menjadi New 7 Wonders. Sea Games masih ada seminggu lagu pelaksanaanya, mari kita dengungkan bersama "Ayo Indonesia Bisa". Terutama untuk cabang olahraga sepak bola yang terakhir kali menjadi juara di tahun 1991.


November 6, 2011

Twitter mengalihkan ku dari Blogsphere

Hasrat untuk menulis sekarang menurun sedikit demi sedikit. Mungkin disini gw akan berkata, ini semua salah media social yang bernama twitter. Jamannya Friendster (aselik, jebot abis gw) hampir dipastikan semua punya. Sekarang, orang lebih memilih punya twitter daripada facebook. Gimana enggak, facebook sekarang udah kayak pasar kaget. Isinya barang dagangan semua. Foto baju cewek di-tag ke gw. Menurut lo, gw akan pake itu baju? Sok sok-an pake tag baju cewek yang "you can see (my kuetek)" ke gw. Klo mau nge-tag baju cewek, yang model daster bunga bunga gitu.. Baru pas! (diam sejenak) Buat nyokap gw..:)


Twitter saat ini sudah mengalihkan dunia gw dari blogsphere. Ada beberapa orang yang punya blog, lebih suka nulis cerita di twitter atau nge-twit. Gimana caranya? 140 karakter cukup? Itulah hebatnya, orang yang bercerita di twitter akan menulis angka di depan sebelum menulis. Itu pertanda, twit dia bakalan panjang. Atau dia sedang memberikan kultwit (kuliah twit). Klo pun kepanjangan, twit longer akan secara otomatis bekerja. Penggunaan twit longer kurang disukai. Rempong cyiinn.., karena akan terhubung ke browser. Seandainya tidak menggunakan angka di depan, maka diusahakan tulisan "(cont)" di akhir twit masih bisa tertulis.


Tapi sekarang twiiter sudah mulai dirasuki account account aneh. Yang secara otomatis akan mention ke lu ketika menuliskan suatu kata. Misal, kata "Jakarta banjir" maka dengan otomatis account Bapak no.1 di kota Jakarta akan nge-twit ke lu. Atau bisa juga, tiba-tiba ada account twitter yang mention ke lu dengan menawarkan iPad, iPhone dan gadget sejenisnya. Setidaknya, gw kalo mau cerita panjang kali lebar sama dengan luas dan panjang kali lebar kali tinggi sama dengan volume, gw akan ngibrit ke "celoteh anak manusia" *kecup monitor sampe basah* Klo cerita sehari hari yang saat itu juga dan spontan langsung selesai, 140 karakter akan mewakilinya..hehehe.


Oiya, gw kemaren solat Idul Adha di kampus IPB. Khotibnya seorang dosen. Terus masalahnya apa? gak ada masalahnya sih, gw cuma mau ngasih tahu klo khotbahnya berasa seperti kuliah. Dia menceritakan perjalan protein di dalam tubuh. Menyebut ribosom, RNA, m-RNA, sel jaringan, dan nama setiap prosesnya lengkap. Gw saat itu gak bawa buku catatan men.., dan gw takutnya tahun depan setelah solat Idul Adha, akan ada UTS dadakan. Sekian. :)